Minggu, 23 Juli 2017

Kata Tuhan Tak Ada yang Mustahil

Walaupun Tuhan katakan tak ada yang mustahil, kita selalu saja khawatir. Penyebabnya sudah jelas karena kita tidak pernah condong mendengarkan kata Tuhan. Tuhan seperti terlalu jauh dan abstrak untuk didengarkan, karena itu kita selalu lebih mendengar suara orang yang pesimis di sekeliling kita dibanding suara Tuhan.
Aku mau berbagi tentang klimaks kehidupanku sepanjang 22 tahun usiaku yang muncul di dua bulan belakangan ini. Aku amat sangat mengharapkan suatu hal yang bagi semua orang di sekelilingku adalah mustahil. Hal itu sangat berarti bagiku, yang membuatku mungkin akan drop jika tidak meraihnya. Walaupun seakan tidak ada harapan aku slalu berjuang dan berharap aku bisa menggapainya. Ini tentang mimpiku, mimpi yang dilatarbelakangi keterdesakan ekonomi, kemelut kehidupan dan persoalan keluarga yang kompleks. Aku anak pertama yang payah, karena kuliahku adik-adikku terpaksa menyimpan mimpinya dalam hatinya, mereka memilih mengikhlaskan mimpinya pergi karena biaya. Aku anak pertama yang payah, hingga akhir kuliahku di rantau aku tidak bisa beri apa-apa selain harapan, yang bagi mereka hanyalah sekedar kata manis di awal hari yang akan segera sirna tanpa terwujud.
Ini tentang mimpi yang dalam hatiku harus terwujud walau sulit dan mustahil jalannya. Aku memendamnya sendiri karena tidak ada yang percaya aku mampu mewujudkannya. Hanya Tuhan yang tahu betapa keras dan gigihnya aku memohon dan berjuang meraihnya. Berkali-kali hatiku yang lembut dan sensitif ini menangis dan hujan di sekujur tubuhku mengalir deras lalu kering sisakan bau tak tertandingi. Dan kala itu hanya ada satu hal yang membuatku terus berjuang dan bertahan. Firman Tuhan yang mengatakan “Tak ada yang mustahil” itu yang meyakinkanku kalau Tuhan akan tunjukkan jalan dan akan menuntun sampai akhir. Hingga akhirnya hari itu tiba, aku meraih gelar S.Pd ku dengan nilai A, sungguh aku yang kecil ini bisa sampai pada titik ini semua karna Tuhanku yang besar teman, aku jadi semakin yakin pada ayat yang mengatakan: Jika kamu meminta sesuatu kepada Tuhan dalam doamu percayalah kamu telah menerimanya makan hal itu akan diberikan padamu. Artinya kita butuh iman untuk membuat mimpi kita nyata.
Banyak orang sukses di luar sana, tapi slalu ada bedanya orang yang tidak mengandalkan Tuhan dengan orang yang berharap penuh dan mengandalkan Tuhan. Bedanya terletak pada semangatnya, pengharapannya, caranya bertahan di saat tak ada jalan, prosesnya meraih impiannya, motivasinya dan tujuan akhir pencapaiannya serta hasil akhir yang diperolehnya. Orang yang mengandalkan Tuhan punya harapan yang teguh dan sempurna, niatnya baik, tujuannya untuk kebaikan orang lain bukan dirinya saja, ia slalu menemukan harapan di tengah ketidakmungkinan, badai akan menjadikannya semakin menyadari betapa lemahnya dirinya dan betapa kuatnya Tuhan, dan saat mimpinya terwujud ia mempersembahkannya untuk Tuhan, lebih lagi hasil dari jerih lelahnya adalah iman yang semakin teguh, tahan uji, dan kematangan rohani yang membuat dirinya slalu tampil beda dengan dunia.
Seberat apapun bebanmu hari ini ingatlah pesanku ini: “Kita bisa sandarkan mimpi kita pada Tuhan yang besar dan mahakuasa, maka kita yang kecil ini akan diperlengkapi hingga dalam keadaan apapun kita bisa tetap positif dan hidup berkualitas dalam setiap pencapaian kita.
Tanamkan ini jauh di lubuk hatimu: “Tak ada yang mustahil bagi Tuhan.”

Medan, 02 Juli 2017. About: pengerjaan skripsi s/d sidang meja hijauku.

By: Susianna Siahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar