Senin, 29 Desember 2014

ARTIKEL 1 : Keseimbangan Otak Kiri dan Kanan

Seperti kita ketahui bersama otak kita ini – otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri, otak kita yang merupakan karunia Tuhan ini kita bagi menjadi dua bagian adalah karena dua bagian otak tersebut memiliki fungsi yang berbeda.


Otak Kanan
Otak kanan biasa diidentikkan tentang kreatifitas, dan memang benar fungsi dari otak kanan ini adalah untuk mengurusi proses berpikir kreatif manusia, contohnya adalah kemampuan komunikasi (lingusitik). Cara kerja otak kanan ini biasanya tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Contoh orang yang mengandalkan otak kanannya dibandingkan otak kirinya adalah seniman.
Kesimpulan : Otak yang berhubungan dengan gagasan,ide, kreatif, keberanian, emosi, visual dan seni.Ini kriteria yang orang yang lebih "sering" pake otak kanan  
Kelebihan :
·         Menghasilkan sesuatu dengan baik lewat gagasan dan ide-ide briliant
·         Jenius dalam menanggapi setiap peluang dan kesempatan
·         Berani menanggung resiko untuk jadi lebih baik
·         Pintar menyesuaikan dengan lingkungan
·         Enterprener yang gak sekolah tapi sukses
·         Gak kuper ( sering bergaul, konyol, dan suka becanda)
·         Menyukai sesuatu yang unik dan baru
·         Suka berpetualang
·         Ga suka terikat
Kekurangan :
·         Rada males mikirin yang namanya hitungan dan skema-skema ga jelas
·         Kebanyakan main dan ngerusak nilai raport
·         Ga suka matematika dan yang berhubungan dengan logika
·         Ga pernah serius
·         Nilai raport pas-pasan (apa adanya)
·         Sifatnya terbuka

Otak Kiri
Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan kecerdasan analitik. Maksudnya otak kanan kita ini terkait dengan kemampuan matematis dan kemampuan berpikir sistematis seseorang. Contohnya kemampuan menyelesaikan soal matematika. Cara kerja otak ini sangat rapi, terstruktur dan sistematis. Biasanya otak kiri ini sangat bermanfaat saat digunakan untuk memahami hal-hal yang kompleks dan perlu pemikiran yang mendetail. Orang yang biasanya lebih mengandalkan otak kiri adalah seorang peneliti atau scientist.
Kesimpulan: Otak kiri berhubungan dengan hal-hal yang kuantitatif, berpikir teoritis, intelektual, logis, linier dan rasional. Ini kriteria yang orang yang lebih "sering" pake otak kiri
Kelebihan :
·         Menghasilkan sesuatu dengan matang dan terstruktur
·         Sering dapet juara di kelas (ranking trus)
·         Menyukai matematik dan berhubungan dengan logika
·         Berfikir tajam dan jelas
·         Serius dalam segala hal
·         Enterprener yang sukses lewat perhitungan matang
·         Lebih disiplin dalam segala hal
Kekurangan :
·         Orang kayak gini jarang keluar kamar belajar trus
·         Ga banyak bergaul (kuper)
·         Ga menyukai petualangan
·         Sifatnya tertutup

HUBUNGAN OTAK KANAN DAN OTAK KIRI
Pada hakekatnya hubungan antara otak kanan dan otak kiri seperti hubungan manusia dengan bayangannya sendiri. Tidak mungkin manusia bergerak sementara bayangannya tidak, begitu pula sebaliknya.
Harus diakui bahwa sudah banyak pakar di dunia telah melakukan berbagai riset tentang otak kanan dan otak kiri. Sebagian dari mereka telah menyimpulkan bahwa ada perbedaan struktur dan jumlah sel syaraf antara otak kanan dan otak kiri. Bahkan mereka juga sampai pada pengembangan kesimpulan empiris bahwa struktur dan jumlah sel syaraf antara otak kanan dan otak kiri menjadi pembeda yang mendasar bagi setiap suku bangsa. Misalnya saja bangsa arya (Jerman) dan wilayah eropa rata-rata memiliki otak kanan yang lebih besar dari otak kiri mereka. Sedangkan wilayah asia hingga afrika rata-rata memiliki otak kiri yang lebih besar dari otak kanan mereka. Kesimpulan ini bisa dianggap “ya” atau “tidak” tergantung seberapa optimal manusia mampu menterjemahkan potensi dirinya sendiri.
Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa pada hakekatnya hubungan antara otak kanan dan otak kiri manusia seperti layaknya manusia dengan bayangannya sendiri. Artinya, tidak mungkin otak kanan bekerja tanpa dukungan otak kiri, begitu pula sebaliknya. Konsep mutualisme, seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya Dan jika otak kiri saja yang bekerja sama artinya seperti bayangan tanpa manusia (tergolong makhluk ghaib…..).
Untuk lebih jelasnya ada baiknya kita bedah secara ringkas tentang “logika” dan “naluri”. Secara bebas, keduanya dapat diartikan seperti berikut :
Logika
Proses kompleks dan unik dari sekian banyak unsur kepastian yang menghasilkan suatu unsur kepastian juga. (Logis : pasti).
Naluri
Proses kompleks dan unik dari sekian banyak unsur ketidakpastian yang menghasilkan suatu unsur dugaan/perkiraan.
Jadi, logika lebih banyak difungsikan untuk memproses gejala-gejala yang mengandung unsur kepastian. Sedangkan naluri lebih banyak difungsikan untuk memproses gejala-gejala yang mengandung unsur ketidakpastian, ketidakmungkinan (mustahil) dan kemungkinan (probabilitas).

Ilustrasi singkat di bawah ini semoga bisa menjadi contoh yang mewakili makna dari kedua kata di atas.
  • Angka 9 dibagi 3 hasilnya 3. Karena 3 dikali 3 hasilnya 9.
  • Angka 10 dibagi 3 hasilnya 3 1/3 (dugaan hasil : 3,333…). Karena 3 dikali 3 1/3 hasilnya 10 (dugaan hasil : 9,999…).
  • Bila sebuah mata uang logam dilempar satu kali, maka kemungkinan yang keluar adalah “gambar” atau “angka”.
  • Dulunya orang berpikir sangatlah tidak mungkin manusia bisa terbang. Semenjak Wright bersaudara menciptakan pesawat terbang yang pertama, maka gugurlah pernyataan “manusia tidak mungkin terbang”.
  • Di jaman Nabi Muhammad SAW, kaum Qurais tidak percaya dengan berita Muhammad telah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Aqsha (Iraq) dalam satu malam. Sekarang manusia telah mampu melintas antar benua hanya dalam beberapa jam saja dengan menggunakan pesawat jet.
Dari ilustrasi di atas membuktikan bahwa logika memiliki batas wilayah sejauh tangkapan pancaindera secara fisik. Sedangkan naluri/firasat memiliki batas wilayah sejauh tangkapan indera secara meta fisik. Artinya, apapun gejala metafisik yang mengandung unsur ketidakpastian dapat menjadi wilayah logika (fisik) pada saat tangkapan pancaindera telah mampu meluaskan wilayahnya.
Naluri/firasat yang dikembangkan hingga menjadi imajinasi, bila diteruskan dengan tahap-tahap pembuktian yang “cermat dan hati-hati” akan masuk pula ke wilayah logika. Sebaliknya, logika yang tidak diteruskan dengan tahap-tahap pembuktian yang “cermat dan hati-hati” akan menjadi sekedar sebuah imajinasi.
Mari kita coba mengamati perilaku bayi dari lahir hingga menjelang pasca balita. Semua akan mengakui bahwa bayi yang baru dilahirkan tentulah belum memiliki fungsi pancaindera yang sempurna. Bagaimana bayi bisa melewati masa pertumbuhannya ? Jawabannya : naluri. Dengan berjalannya waktu, naluri bayi akan secara perlahan (tapi pasti) mulai memasuki wilayah logika, seiring dengan mulai berfungsinya pancaindera.
Sayangnya, proses beralihnya wilayah naluri ke wilayah logika pada bayi telah diartikan salah oleh sebagian orang. Kata “beralih” bukan berarti “berkurang dari…” kemudian “menambah ke…”. Bila seperti demikian adanya bisa jadi suatu saat nanti entah di umur berapa, manusia akan kehilangan wilayah naluri oleh karena telah beralih ke wilayah logika. Bahwa pada hakekatnya Allah telah menitipkan segala pengetahuan bagi manusia dengan cara yang “multikompleks”. Bila disederhanakan dapatlah kita menganggap bahwa naluri adalah sebersih-bersihnya dan sesempurnanya indera bagi manusia (seperti layaknya bayi). Seiring berjalannya waktu, seharusnya manusia mampu menyeimbangkan potensi naluri dengan potensi logika, seperti proses bayi tumbuh dan berkembang. Bila kondisi ini berhasil dicapai maka tidak ada kata yang tidak mungkin. Maka layaklah hubungan antara otak kanan dan otak kiri kita sebut sebagai “akal jernih”.
Naluri adalah indera manusia yang paling bersih dan sempurna dalam menangkap gejala-gejala yang tidak mampu ditangkap oleh logika. Nilai positif atau negatif dari gejala-gejala dimaksud adalah merupakan prasangka, yang sangat tergantung dari bagaimana cara manusia menggunakan pancaindera-nya. Sedangkan imajinasi diibaratkan sebagai “gudang” dari apapun hasil prasangka.
 Sumber: http://radmarssy.wordpress.com

Keajaiban Kerlingan Matamu..


ketika sinar surya hangat-hangat nikmat,
ku telusuri jalanan bisu yang tak pernah lelah menatap wajah sederhanaku..
tak ada yang membuat hatiku berirama di tiap fajar datang,
terus berpacu dengan waktu yang tak mau toleransi dengan kesibukanku..
andai 1 hari lebih dari 24 jam...

tak ada yang kusesali dari rutinitas ini,
semua telah membuatku semakin terlatih, walau terkadang aku justru menjadi tertatih..
aku mengerti maksud baik Tuhan dewasa ini dalam hidupku,
hingga walau ingin menangis karna kelelahan,
aku masih punya energi untuk mengeksplor pengetahuan ini..

kali ini bak mimpi di siang bolong, engkau muncul dihadapanku,.
melompat ria hatiku, berirama detak jantungku..
seketika ku tatap kerlingan matamu mengarah padaku,.
dengan senyum tipismu yang mengalahkan pesona Rafi ahmad
ataupun Daniel mananta, sang rupawan itu..

ah, inilah keajaiban itu..
keajaiban kerlingan matamu..
seketika aku ingin terseyum saja...
lepas sudah semua bebanku,
kau malaikat pendamai hatiku :D

walau sulit, slalu telusuri jejak kakimu,
jejak keberhasilanmu dalam cita dan cintamu,..
jejak keberhasilanmu memanah hati banyak khalayak..
tak terkecuali memanah hatiku.. :D

Untuk seorang lelaki yang tlah memanah hati ini.. ;)
: RMJ.