Sabtu, 25 November 2017

"(d)(o)(a)"

Aku sedang menarik ulur hati sendiri
Memastikan cinta ini tidak berlebih
Memastikan doa doa ini murni dan gigih
Agar kelak jarak dan perpisahan hanyalah
Sebuah godaan kecil-kecilan
Yang tidak melunturkan rasa cinta
Yang tidak melukai hati kita
Agar kelak doa doa yang menyatukan kita.
Sebab aku akan segera pergi
melepas kota ini dan melipat kenangannya
dalam tatakan album merah muda
Meski dengan tanda tanya
Apa yang hatimu fikirkan saat ini,
Entahlah aku masih saja setia di balik layar tivi
Menyaksikanmu tanpa pernah berani
Mengetuk pintu dan permisi masuk ke hati

Aku masih percaya cinta itu rahasia Tuhan yang tak bisa
Kita tebak tebak seperti apa ujungnya
Karena itu ingin kutangkap kau dengan doaku sambil menjaga hati
Adakah kuasa yang lebih hebat dari doa?
"Silahkan kita renungkan dalam hati"

                                                     _s.s_





 #sajakliar
#maribersajak
 #poem
#writings
#doa

Sabtu, 02 September 2017

(Puisi) Malam Minggu Merah Jambu


Malam menghadiahkan miliaran bintang bagi sepasang mata kita
Rerumputan hijau di pekaranganmu mempersilahkan dirinya
Menopang pundak kita yang rebah bagai sepasang pengantin yang lelah
Lalu semilir angin mengusir segala gundah kita
Kala itu matamu yang biru menatapku lama bagai insan jatuh cinta
Sedang sepasang mataku sibuk menatap bintang dan tak jua bernyali
Menegadah ke arahmu
sebab sinar matamu jauh lebih kemilau dari bintang

Lalu keheningan beranjak pergi kau menghadirkan detik-detik mendebarkan
Kala syahdu suaramu membuka
percakapan kita yang keluyuran
Kita menggerogoti setiap aspek kehidupan lalu kau
Mengiringku dengan sebuah pertanyaan:
“Bolehkah aku jadi bintang di hatimu, Din?”
Bagiku itu pertanyaan terindah dari pria paling baik hati sepertimu.

Malam itu malam minggu merah jambu yang syahdu
Aku slalu mengenangnya lebih dari apapun,
Sebab kala itu telah kau nyatakan
tiga kata ajaib yang slalu kutunggu-tunggu
“Kau slalu lebih indah dari bintang bagiku, John”
Ingin kukatakan padamu begitu tapi aku malu.

Aku menatap matamu yang biru lalu menjawab tanyamu
lewat senyuman di mata dan hatiku. Lalu kulihat matamu tertawa
kau bisa membaca hatiku seperti aku mengerti hatimu
dan hati kita bisa pulang bergandengan malam itu
kita membuang almamater jomblo kita di persinggahan jalan
lalu tiba-tiba hujan lebat datang, sepertinya doa para jomblo terkabulkan
kita terperangkap di sebuah halte berduaan, tapi kau tidak merangkulku
seperti drama korea yang sedikit emosional. Kita hanya berdiri bersebalahan
sambil saling menatap, hati kita bicara hingga hujan reda.
kau mengiringku ke rumah dan senyummu yang indah menutup jumpa kita.
Lalu aku rebah tapi kau datang lagi ke mimpiku.
Sungguh malam minggu merah jambu yang indah.

Susianna Br Siahaan
(Just fictiv haha)

Selasa, 15 Agustus 2017

(Puisi) Hujan dan Dirimu

Related image
natasyafadillah.wordpress.com

Aku mencintai hujan dan dirimu
Sesekali aku lupa membedakan hujan dan dirimu
Keduanya mengalirkan deras air cinta ke danau hatiku

Sesekali kukira kau adalah hujan
Sebab cintamu jatuh satu satu mencumbu muka danauku
Yang diam.

Sesekali aku sengaja menyebutmu hujan
Sebab kau kesejukan yang jatuh dari langit dan,
mendarat di liat hatiku seperti hujan.



(Aku tahu kamu pria yang sangat tidak peka, semoga kelak kamu tahu puisi ini kutulis untukmu)

Adakah Single Sebuah Kesalahan?



Bila single adalah sebuah kesalahan
Maka akulah penyandangnya tiap musim
Tapi itu teori bibir tipismu saja teman
Bulanpun sendirian tanpa pasangan
Padahal dia lebih cantik dariku
Jauh. Bahkan lebih cantik darimu
Walau ia sendiri wajahnya slalu bercahaya
Semua mencintainya tapi dia memilih sendiri


Adakahkah single adalah sebuah kesalahan?
Kau menggandeng kekasihmu namun
Mata hatinya keluyuran mencari yang lain
Detik ini kau kembali sendiri merenungi sepi
Tapi single yang kusandang berjalan-jalan
Menikmati keramaian sesekali menjelajahi inti kesunyian 
Teman, kau perlu belajar pada sepi
Pada single dan kesendirian
Sebab di sana kau menemukan dirimu yang
Telanjang tanpa ditutupi basa-basi
Kekasih seringkali membuatmu lupa diri
Kadang membuatmu rapuh dan tak mampu mandiri 
Jangan jadikan single sebuah kesalahan, Teman
Sebab di sana kau belajar dengan kewalahan
Memahami potensi dan kekuatan diri
Belajar menjadi mandiri dan membangun harapan
Tanpa bergantung pada yang lain.

Senin, 31 Juli 2017
18:08:13


Minggu, 23 Juli 2017

Kata Tuhan Tak Ada yang Mustahil

Walaupun Tuhan katakan tak ada yang mustahil, kita selalu saja khawatir. Penyebabnya sudah jelas karena kita tidak pernah condong mendengarkan kata Tuhan. Tuhan seperti terlalu jauh dan abstrak untuk didengarkan, karena itu kita selalu lebih mendengar suara orang yang pesimis di sekeliling kita dibanding suara Tuhan.
Aku mau berbagi tentang klimaks kehidupanku sepanjang 22 tahun usiaku yang muncul di dua bulan belakangan ini. Aku amat sangat mengharapkan suatu hal yang bagi semua orang di sekelilingku adalah mustahil. Hal itu sangat berarti bagiku, yang membuatku mungkin akan drop jika tidak meraihnya. Walaupun seakan tidak ada harapan aku slalu berjuang dan berharap aku bisa menggapainya. Ini tentang mimpiku, mimpi yang dilatarbelakangi keterdesakan ekonomi, kemelut kehidupan dan persoalan keluarga yang kompleks. Aku anak pertama yang payah, karena kuliahku adik-adikku terpaksa menyimpan mimpinya dalam hatinya, mereka memilih mengikhlaskan mimpinya pergi karena biaya. Aku anak pertama yang payah, hingga akhir kuliahku di rantau aku tidak bisa beri apa-apa selain harapan, yang bagi mereka hanyalah sekedar kata manis di awal hari yang akan segera sirna tanpa terwujud.
Ini tentang mimpi yang dalam hatiku harus terwujud walau sulit dan mustahil jalannya. Aku memendamnya sendiri karena tidak ada yang percaya aku mampu mewujudkannya. Hanya Tuhan yang tahu betapa keras dan gigihnya aku memohon dan berjuang meraihnya. Berkali-kali hatiku yang lembut dan sensitif ini menangis dan hujan di sekujur tubuhku mengalir deras lalu kering sisakan bau tak tertandingi. Dan kala itu hanya ada satu hal yang membuatku terus berjuang dan bertahan. Firman Tuhan yang mengatakan “Tak ada yang mustahil” itu yang meyakinkanku kalau Tuhan akan tunjukkan jalan dan akan menuntun sampai akhir. Hingga akhirnya hari itu tiba, aku meraih gelar S.Pd ku dengan nilai A, sungguh aku yang kecil ini bisa sampai pada titik ini semua karna Tuhanku yang besar teman, aku jadi semakin yakin pada ayat yang mengatakan: Jika kamu meminta sesuatu kepada Tuhan dalam doamu percayalah kamu telah menerimanya makan hal itu akan diberikan padamu. Artinya kita butuh iman untuk membuat mimpi kita nyata.
Banyak orang sukses di luar sana, tapi slalu ada bedanya orang yang tidak mengandalkan Tuhan dengan orang yang berharap penuh dan mengandalkan Tuhan. Bedanya terletak pada semangatnya, pengharapannya, caranya bertahan di saat tak ada jalan, prosesnya meraih impiannya, motivasinya dan tujuan akhir pencapaiannya serta hasil akhir yang diperolehnya. Orang yang mengandalkan Tuhan punya harapan yang teguh dan sempurna, niatnya baik, tujuannya untuk kebaikan orang lain bukan dirinya saja, ia slalu menemukan harapan di tengah ketidakmungkinan, badai akan menjadikannya semakin menyadari betapa lemahnya dirinya dan betapa kuatnya Tuhan, dan saat mimpinya terwujud ia mempersembahkannya untuk Tuhan, lebih lagi hasil dari jerih lelahnya adalah iman yang semakin teguh, tahan uji, dan kematangan rohani yang membuat dirinya slalu tampil beda dengan dunia.
Seberat apapun bebanmu hari ini ingatlah pesanku ini: “Kita bisa sandarkan mimpi kita pada Tuhan yang besar dan mahakuasa, maka kita yang kecil ini akan diperlengkapi hingga dalam keadaan apapun kita bisa tetap positif dan hidup berkualitas dalam setiap pencapaian kita.
Tanamkan ini jauh di lubuk hatimu: “Tak ada yang mustahil bagi Tuhan.”

Medan, 02 Juli 2017. About: pengerjaan skripsi s/d sidang meja hijauku.

By: Susianna Siahaan

Minggu, 02 Juli 2017

(Puisi) Sebagai Kakak.




Sebagai kakak,
Ingin kuarungi samudra dan ku bawa pulang
Semua ikan terbaik di dunia untukmu sayang
Adikku yang tercinta jangan tanya lagi mengapa
Aku belum juga kembali bukan berarti aku lupa
Betapa banyak beban yang telah kalian tanggung sendirian.

Adikku, tersenyumlah walau harimu mendung,
Berdirilah tegar walau kakimu gemetar
Sebab sekarang aku masih kakak pecundang
Tak hadir sebagai penopang bagi kalian

Adikku, jangan tanya lagi bagaimana cinta
Aku mengasihimu walau aku tak jua bisa
Mempersembahkanmu apapun selain doa

Adikku percayalah, kelak akan kuciptakan bagimu
Hari-hari bahagia dan pertemuan-pertemuan yang indah
Atas kehendak Tuhan akan kuupayakan segalanya
Untuk masa depan dan kebahagiaanmu kelak
kau akan berterimakasih beryukur kepada Tuhan tuk

pertamakalinya setiap malamnya karena seorang Kakak.

Selasa, 18 April 2017

Menunggumu di Gerbang kala Hujan menyerang



Hai pria yang hobbinya berlari-lari di hatiku,
Sejak kemarin kau menjauh pergi kemanakah?
Aku menunggumu di gerbang kala hujan menyerang
Dulu katamu hujan badaipun takkan jadi penghalang
Sekarang kau malah kalah pada hujan, parah
Aku benci hujan dan dirimu,
Yang selalu datang dan pergi sesukanya.


Sabtu, 25/03/2017.